Rabu, 16 Maret 2011

nyanyian keong racun

setelah pertemuan itu,
esok siang bolong kau merayu aku
pekerjaan ku tak tuntas karenanya
kau bilang, telah mengidolakan aku sedemikian lama
kau bilang, indah pipi merah ku merona membangkitkan gairah mu
andai aku sadar saat itu
pasti aku menganggapnya sebagai rayuan picisan tak bermakna
nyatanya aku tak sadar,
dan melambung di udara karenanya
semua menjadi indah bersamanya
andai aku kuat berada di jalan Tuhan
pasti aku menganggapnya sebagai manusia sampah bak seekor keong racun
nyatanya tak cukup kuat iman ku
malah bersahabat dengan setan setan penggoda iman

masih dalam siang bolong yang berbeda
di perempatan lampu stopan
seorang pengamen jalanan bernyanyi
tak biasanya aku dengarkan dengan seksama
lagu aneh tentang keong racun
dan aku jadi merasa kau adalah tokoh dalam lagu itu
dalam kecamuk pikir ku, ada tentang mu, ada tentang lagu itu,
ada juga tentang jalan Tuhan
nyanyian keong racun menyadarkan ku,
tentang prilaku buruk mu pada ku,
dan aku merasa dekat dengan Tuhan ku

1 komentar: