Jumat, 12 Agustus 2011

angan bersama mu

memiliki mu adalah angan ku semata
mencintai mu pasti adanya
pasrah atas takdir ketidakbersatuan ini
aku biarkan angan ku berkembang tak bertujuan
aku biarkan cinta bernyanyi tak terdengar
angan cinta yang (sebenarnya) tak membahagiakan
bersenang senang atas dunia semu
itu bukan pasrah
itu memaksakan
aku masih mencintai mu
walau tak akan pernah ku miliki sampai kini
apa masih mengharap di kemudian hari ?
sejujurnya ya....
karena tak akan ada yg tau
jodoh terputus sampai disini

Sabtu, 28 Mei 2011

tentang cinta mu

meyakini bahwa kau mencintai aku
tapi aku tak tau bagaimana cara mu mencinta ku
terkadang terasa amat sangat
terkadang samar2 bahkan menyakiti

mencoba meyakini diri
cinta mu tak mungkin sepenuhnya ku miliki
cinta mu pasti terbagi,
pada orang2 yang sama2 kita cintai

kebersamaan kita adalah takdir Tuhan
dan seharusnya sudah memuaskan aku atas cinta mu

menghalau godaan

menggoda ku dengan datang mu
seperti merayu ku mengajak bertemu
yg pelan2 sudah terkubur, menyeruak kembali
mengoyak ketenangan sebelumnya
aktivitas ku mulai terganggu
oleh pikiran tentang mu
walau jadi penyemangat jua
tapi tetap harus ku hentikan kesenangan ini
meski ini datang saat kini
saat kau dan aku sudah tak sendiri
aku tak akan membiarkan diri
mencoba mengerti bagaimana takdir tak mengiringi langkah kita
ingin ku kau tak terpikirkan lagi
sedikit sulit, karena saat tertentu
kau akan datang lagi
aku tak akan menyuruh mu pergi dari hati ku
tapi aku pun tak berniat untuk bersama mu
kini, aku berusaha keras menghalau
ajakan setan untuk merubah niat ku

Sabtu, 21 Mei 2011

tentang aku pada mu

ssstttt......(diam-diam)
dalam tidur mu kupandangi wajah mu
hanya untuk memastikan
apakah ada perubahan dalam diri mu ?
utamanya tentang rasa mu pada ku
dalam wajah tidur mu (diam-diam), ssstttttt.......
aku ingin mencium mu
hanya ingin saja
untuk merasakan damai tidur mu
tanpa nafsu, karena sayang mendalam
dalam memandangi mu,
terbersit sebuah tanya,
apakah kau melakukan hal yg sama ketika aku terpejam ?
apakah kau juga ingin mencium ku saat lelap ku ?
itu hanya tanya, tak perlu terjawab
bagi ku, sebongkah cinta ku tak perlu kau balas
dengan besar bongkahan yg sama
beri aku secukupnya cinta yg kau punya
bukan kah sesuatu yg berlebih itu akan menjadi memuakkan
sebentar kemudian ?
cukup kah dengan memandangi wajah tidur mu tanpa berkata tentang rasa ?
berlebih kah dalam menikmati lugu lelap mu ada hasrat mencium ?
bagi ku ini misteri yang tak menuntut jawaban
bagaimana hati mu, biarkan seperti itu
biarkan tak terungkap jelas dengan kata
karena aku bisa merasakan
karena aku ingin seperti itu
dengan diam memandangi wajah tidur mu
dan mulai bertanya
juga ingin mencium

rindu itu terbuat dari apa ?

aku rindu pada mu
mungkin kau tau
mungkin juga kau rasakan yang sama
padahal sebelumnya rindu itu hilang
tertelan bosan
sekarang rindu datang merangkul
tak hilang dengan hanya bertemu saja
tak cukup hanya memandanginya diam-diam saat tertidur
rindu itu masih diam mengendap dlm diri ku
rasa tersiksa karena rindu ku rasa kini
aku merasa sakit karena rindu
katanya obati rindu dengan bertemu
tapi tak manjur bagi ku
rindu itu terbuat dari apa ?
jika kau membuat aku begitu rindu pada mu,
kau juga harus bisa membuat pengobat rindu,
entah apa.....
aku masih mencari
meneliti,
rindu itu terbuat dri apa ?

memilih berpisah

ketidakmengertian aku tentang rasa ini
rasa tak suka lagi
mengapa tiba2 mengabsen diri ?
sudah tak ingin berdekatan
malas merasuk ketika ingin bicara
tak ada rindu
malah merasa senang saat dia tak di hadapan
dimana cinta yg dulu di sanjung ?
menguap, entah kemana
walau bekasnya masih menempel di sana sini
tetap ku ingin membersihkannya
sampai tak bersisa
tak ingin cinta mu lagi
bukan karena bosan
tapi lebih kepada seringnya sakit hati
luka kecil yang terus tersayat akan membesar sampai tak terjait
semakin tak mengerti lagi
ketika kau tak bereaksi
aku memilih
kita berpisah saja

kala kesal

mengingatkan mu tentang aku yg selalu ada untuk mu
apa yg kau ingin slalu ku penuhi
andai kau tau,
itu ku lakukan dengan susah payah, juga pertentangan
agar bahagia slalu mengiringi langkah mu
agar kesulitan slalu menghindar dari mu
tapi hal hal baik ku tak terbalas
tak ada kesabaran mu
atau hanya sedikit pengertian pun
mengerti tentang mu bagi ku mudah saja,
ku pelajari dengan tekun dan cinta
tapi tak demikian dengan mu
sedemikian sulit kah kau mengerti tentang aku ?
atau lebih suka berpura-pura ?
lebih aman dan tak banyak pengorbanan
nyaman kah hidup tanpa empati ?